Memasak di Taman Kanak-Kanak
11:19:00 PM(Translate dari artikel dengan judul asli: “Cooking in the Kindergarten” pada majalah Young Children Edisi September 1995 oleh Jill Klefstad)
Saya mempercayai bahwa
kegiatan memasak di kelas memberikan kesempatan belajar yang sangat menakjubkan
bagi anak-anak di segala ranah/aspek. (Hal ini juga dipercaya oleh kebanyakan
spesialis pendidikan anak usia dini juga). Pengalaman – pengalaman memasak ini
terintegrasi/terhubung dengan mudah di area – area kurikuler. Sebagai rangkuman
singkatnya, memilih makanan – makanan sehat dan mencuci tangan sebelum
pengalaman memasak adalah topik – topik untuk memasukan pendidikan tentang
kesehatan. Motorik halus juga berkembang dan disempurnakan saat anak – anak
memotong makanan, mengoleskan toping dengan pisau, dan memecahkan kulit kacang
untuk membuat selai kacang. Menuang dan menimbang adalah kesempatan yang bagus
untuk area matematika, dan mengamati perubahan konsistensi dan tekstur menjadi
pembelajaran sains yang menyenangkan.
Sebagai guru pra
sekolah, saya terkejut dengan jumlah anak – anak yang belum pernah memiliki
penghalaman memasak. Setiap kali saya membersihkan telur yang rusak
(berceceran) karena tidak masuk ke mangkuk yang seharusnya atau menstabilkan
tangan mengukur/menimbang cairan, saya semakin yakin bahwa kegiatan memasak dapat
mengajarkan anak lebih banyak hal daripada buku tugas manapun. Dan juga, sangat
jelas bahwa di hiruk pikuk dunia saat ini, dimana kedua orangtua bekerja di
luar rumah, hanya ada sedikit waktu atau kesabaran untuk memasak bersama anak.
Karena itu, anak – anak akan memiliki keinginan yang lebih untuk “belajar
memasak” di sekolah.
Berikut ini adalah
beberapa ide yang pernah saya lakukan pada kurikulum saya yang memungkinkan
anak merasa sukses dan bangga --- mengikuti
resep untuk menyiapkan snack untuk
hari itu dan mampu berbagi resep tersebut dengan keluarga di rumah.
Kegiatan memasak dapat
berkisar seputar tema atau secara mudah, huruf – huruf di alphabet. Membuat peanut butter contohnya, fokus pada
huruf “P” dan ide tersebut terintegrasi dengan area kurikuler seperti
matematika, sains, bahasa, seni, dan begitupula dengan menyempurnakan kemampuan
motorik halus.
Sebelum memulai
kegiatan memasak, saya biasanya memulai dengan lagu permainan jari yang dicetak
berupa grafik. Ketika membuat peanut
butter saya akan mulai dengan lagu ini:
Oh, the peanut sat on railroad trackHis heart was all aflutterThe choo choo train come down the trackToot, toot! ---peanut butter
Di semua kegiatan
memasak saya, saya mempersiapkan susunan grafik yang dicetak dengan jelas. Kami
membaca grafik resep dua atau tiga
kali sampai anak – anak merasa percaya diri tentang urutan langkah – langkah
untuk melengkapi kegiatan memasak. Kemudian saya menunjukkan kartu resep kepada anak – anak, kartu
sebesar kotak kapur dan merupakan replika dari grafik resep. Kartu pertama berisi kata – kata yang terdapat di
lagu permainan jari tentang peanut butter.
Anak – anak bekerja
secara kooperatif dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima anak.
Menyemangati satu sama lain untuk menghitung 10 kacang, untuk mengikuti resep
sebagai sebuah kelompok, sambil menunjukkan kepada mereka bahwa bekerja sama
dapat menghasilkan sesuatu yang dapat mereka nikmati bersama.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1tosDtrK6k3jgQRKuwQkXlLoVJLvyFocMyQs_lRBi3B9YZcOhfK-Wplg00cRzUxKByBaL-GrM-eIM2jHtkx0QvD_xzYXPIgAtlnlFNj7Zbz1sZxxWLdq98UW07aVh9cKM1-cU_FhOYyTL/s320/20170401_182930.jpg)
Orangtua dengan
senang hati untuk membantu anak – anak menyusun urutan di lembar resep, mengamati korespondensi 1:1 anak – anak saat
menghitung kacang, membantu memakai stapler
buku resep bersama, atau untuk menyemangati usaha anak – anak. Kegiatan
memasak menjadi tema yang istimewa untu Kegiatan Parents’ Night di sekolah. Rencanakan beragam pos dimana anak dan
orangtua dapat mempelajari lagu – lagu atau permainan jari, mengikuti grafik resep, dan mendapatkan waktu
untuk memperoleh keuntungan – keuntungan dari memasak bersama.
Ya, tapi apa yang mereka pelajari?
- Seni Bahasa/kesiapan membaca: mengenali suara huruf – huruf, mengurutkan kejadian – kejadian, menciptakan pengalaman menggunakan grafik untuk mendeskripsikan kejadian – kejadian, mengamati kata – kata yang tertulis, menggunakan kemampuan berbahasa untuk mendeskripsikam apa yang terjadi, membuat buku.
- Matematika : belajar kemampuan mengukur, konsep lebih dari/kurang dari, penuh/kosong, membandingkan, membuat percobaan berapa bagian untuk menjadikan satu bagian penuh, berapa cup ¼ pada cup ½ , menghitung berurutan, perhitungan dengan rasio, korespondensi 1:1
- Sains: mempertajam kemampuan mengamati, membuat prediksi, menggunakan 5 indra yang dimiliki.
- Kemampuan Fine Motor: menggunting kartu resep , mengupas kulit kacang dan telur, mencetak nama atau kata sederhana.
- Seni: membuat kolase dari kulit kacang atau telur, menghias karton telur dengan bebas atau dengan bahan lain, membuat topi dan apron.
- Kesehatan : mempraktekkan kebersihan dan kehigienisan yang baik, menyusun 5 kelompok makanan, mengidentifikasi makanan yang sehat dan yang tidak sehat, menggunakan alat – alat memasak dengan aman.
- Music: menyanyikan lagu – lagu yang berhubungan dengan kegiatan memasak, menampilkan permainan jari yang terkait, menulis lagu – lagu.
- Pelajaran social: mengembangkan kooperasi dan kemampuan social, berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok, belajar dari dan mengajari anak lain, mengajarkan anggota keluarga, menghargai keanekaragaman etnis/budaya.
0 comments